Gus Islah Bahrawi Isi Dialog Kebangsaan Kabupaten Garut
Garut | Bertempat di SMA Darussalam Wanaraja Kecamatan Wanaraja
Kabupaten Garut telah di laksanakan kegiatan Dialog Kebangsaan Sosialisasi
Kerukunan Umat Beragama dengan tema "Beragama, Berbangsa, Bernegara dalam
Perspektif NKRI."
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, S.H., S.I.K., melalui
Kapolsek Wanaraja AKP Maolana mengatakan bahwa kegaiatan ini sangat penting
untuk menjaga keutuhan NKRI.
Kegiatan tersebut dihadiri 300 peserta terdiri dari Kakesbangpol
Garut H. Nurodin M.Si., Ketua FKUB Kab. Garut Drs. H. Mahyar Suara S.H., M.H, unsur
Forkopimcam Kecamatan Wanaraja, Sukawening, Karangpawitan, Sucinaraja dan
pangatikan serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dari 5 Kecamatan.
Sebagai nara sumber adalah Kasubdit Kontra Ideologi Dit
Cegah Densus 88 AT Mabes Polri Kombes Pol Ponco Ardani S.H., M.H. dan Tenaga
Ahli Pencegahan Radikalisme Ekstrimisme Terorisme Mabes Polri Gus Islah
Bahrawi.
Dalam Ceramahnya Gus Islah Bahrawi mengatakan kita yang
beragama juga punya hak untuk berpolitik dan di wakili dalam
kepentingan-kepentingan politik. Tapi jangan sekali-kali menunggangi agama
untuk kepentingan politik karena semua sejarah telah memberi contoh kepada kita
betapa bahayanya politisasi agama.
Ini memang betul-betul menjadi suatu ukuran bagi kita semua
yang ada di Indonesia, ketika kepentingan politik itu menunggangi agama
ujung-ujungnya adalah kejahatan.
Makanya mereka tahu khilafah ini tidak bisa hidup di bumi
hari ini. Tidak ada satu pun negara yang menggunakan sistem ideologi khilafah
hari ini, tapi itu selalu dihidupkan supaya ideologinya terjaga.
Saya selalu menolak tesis yang mengatakan khilafah ini sitem
dari Tuhan. Tuhan tidak perlu politik, Tuhan tidak perlu negara. Tuhan sudah
menciptakan alam semesta ini dan memilikinya
Islam terpecah karena kepentingan politik. Sehingga yang
terjadi adalah gerakan kekerasan yang mendegradasi esensi agama.
Maka saya menginginkan untuk menyelamatkan Islam dari
anggapan negatif, intoleran, ekstrimis, dan sejenisnya.
Lanjut Bahrawi, karena jika agama di bawa untuk kepentingan
politik, maka perpecahan akan terjadi dimana-mana.
Bila ada perbedaan pendapat, lakukan diskusi yang
mengedepankan ilmu pengetahuan, bukan emosi dan ambisi kekuasaan.
Dialog Kebangsaan diakhiri dengan tanya jawab oleh peserta,
dan berakhir pukul 17.30 wib. Rabu (29/3/2023)
Posting Komentar